30 November 2009

WAHAI TEMAN-TEMANKU


Wahai kawan-kawan ku Disini aku berdiri Mendongak kelangit tinggi. Tersenyum melihat cahaya bulan kini tanpa bintang.586593 Mari semua kawan-kawan ku Mari kita berkumpul kembali Kita duduk bersama-sama Untuk bermain pena Kita asah kembali Pena pusaka datuk nenek moyang kita. Apa sudah tuakah kita? Apa sudah lupakah kita Atau sudah gentarkah kita Atau sudah terlalu uzur dan penat Memikul beban mencari harta Buat ciuman dihari tua! Jangan begitu wahai kawan. Renungan kita maseh berbisa Untuk sebuah butir bicara Serangkai Mutiara kata Sebagai bekal generasi kita Pembangkit semangat bangsa Pengukir ukiran rasa. Kearah satu cita-cita. 586373

MENJADI MANUSIA BARU

Sesaat aku tersedar,

bahwa aku pada saat membuat tulisan ini

tidaklah sama dengan aku pada saat sebelum aku membuat tulisan ini.

Aku hari ini bukanlah aku yang kelmarin.

Aku tahun ini bukan pula aku tahun-tahun kelmarin.

Setiap detik, setiap nafas, setiap langkah…

setiap suka, setiap duka, setiap goda, setiap noda…

selalu memperbaharui diri kita saat demi saat.

Tinggal bagaimana cara kita mencerna setiap rasa yang ditumpahkan kepada kita oleh dunia ini.

Ketika cerca dan maki yang kita terima,

sesaat jiwa kita menjadi kelam dan gundah.

Ketika suka dan ria meraja,

sesaat jiwa kitapun memancarkan kegembiraannya.

Cobaan hidup memberiku pengajaran yang sangat bererti.

Cobaan yang tidak mematahkanku, justru semakin menguatkanku.

Adanya kebangkitan, memberiku pengalaman akan tentangan dan godaan di atas sana.

Adanya kejatuhan, menambah wawasanku bagaimana memandang dari sisi bawah.

Kiranya… aku hari ini bukanlah aku yang lalu.

Terima kasih duniaku, terima kasih Tuhanku,

atas segala liku-liku yang semakin mendewasakanku. .